Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
ESDM: Masyarakat Mampu Konversi Motor BBM ke Listrik Sebesar Rp 7 Juta
18 Desember 2022 16:18 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana, memperkirakan jumlah motor konversi ke motor BBM sekitar 500 unit. Konversi motor listrik tersebut baru berada di wilayah Jakarta dan Jawa Barat.
“Kita sudah tanya ke masyarakat bisa sanggup di angka berapa, di Rp 7 juta. Kalau ada subsidi untuk di luar itu, akan ketemu biaya sekitar Rp 12 juta-14 juta, sisanya disubsidi. Kira-kira konsepnya begitu,” ujar Dadan saat ditemui di Gelora Bung Karno, Minggu (18/12).
Dadan mengatakan, harga konversi motor BBM ke listrik mencapai Rp 14 juta karena harga baterai dan komponen lain telah naik. Ia membandingkan pada tahun 2020, harga konversi motor masih di bawah Rp 10 juta.
“Untuk subsidi percepatan (konversi motor listrik) mungkin di situ. Kita lihat, Mudah-mudahan konversi dapat kesempatan yang sama dengan (motor listrik yang baru,” katanya.
ADVERTISEMENT
Dadan mengungkapkan, pemerintah memiliki peluang untuk menurunkan harga konversi motor BBM ke motor listrik di kisaran Rp 2 juta-Rp 3 juta. Apabila penjualan motor konversi mulai masif, maka harga motor listrik bisa lebih bersaing dengan motor listrik baru.
“Industri dalam negeri tidak akan berkembang karena market tidak ada, ini di-push dua-duanya. Kita ingin harga yang masyarakat inginkan,” lanjutnya.
ESDM Prioritaskan Konversi Motor Bekas
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif, menyebut Kementerian ESDM lebih memprioritaskan program konversi motor bekas. Ia menilai konversi motor cukup dengan modal komponen motor yang lama ketimbang motor listrik baru.
"Jangan (konversi motor) Rp 5 juta, harus lebih dari motor baru. Kalau enggak gitu kan program ini tidak menarik. Kebanyakan motor baru yang disubsidi. Harusnya bisa lebih tinggi," tutur Arifin kepada wartawan di kantor Kementerian ESDM, Jumat (16/12).
ADVERTISEMENT
Dia melanjutkan, pihaknya akan berdiskusi kembali untuk menyepakati angka subsidi yang pas untuk mendorong konversi motor listrik yang lebih banyak menyasar masyarakat kelas bawah yang tidak mampu beli kendaraan baru.
"Ini yang motornya tua-tua, kalau yang baru kan punya duit, mahal kan dan juga itu akan langsung memberikan pengurangan pemakaian BBM dan pengurangan emisi. Kalau motor baru semua kan enggak turun-turun," tegasnya.